Thursday, April 23, 2009

Ekonomi syariah meminimalisir kesenjangan

Tanggal : 15 Apr 2009
Sumber : Harian Terbit

JAKARTA - Apabila sistem ekonomi syariah diterapkan di suatu negara, maka kesenjangan sosial akan dapat dikurang. Dalam sistem ekonomi berbasis syariah, tingkat kesejahteraan lebih diukur dari tingkat kesejahteraan sosial suatu negara dapat terwujud.

Demikian dikemukakan pengamat ekonomi syariah, Dwi Condro Triono baru-baru ini di Semarang.

Ia mengatakan kalaupun terjadi kesenjangan, tidak ada satu orang penduduk yang sampai tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya," katanya.

"Berdasarkan sistem ekonomi syariah, harta merupakan titipan dari Allah Swt, sehingga di dalamnya kemudian diatur tentang zakat, infak, dan sesekah yang harus diberikan kepada mereka berhak mendapatkannya," kata Dwi.

Di sisi lain, Dwi mengkritik kebijakan pemerintah malah menjual sumber daya alam (SDA) yang menjadi kekayaan Indonesia kepada negara-negara lain, yang membuat keadaan menjadi semakin parah.

Padahal, dalam hadis Rasulullah SAW telah disebutkan tentang larangan menjual kekayaan alam yang dimiliki kepada bangsa lain.

"Sayangnya larangan tersebut dilanggar, misalnya tambang emas yang sangat berpotensi, saat ini justru dikelola oleh pihak asing," katanya menyesalkan.

Akibatnya, kata dia, untuk mendapatkannya kembali, rakyat Indonesia harus membayarnya dengan harga yang sangat mahal.

Lebih lanjut dikatakan sistem ekonomi berbasis syariah diyakini mampu mengatasi krisis finansial yang melanda Amerika Serikat (AS) dan berimbas pada negara-negara di Asia, termasuk Indonesia.

"Krisis finansial tidak perlu terjadi, jika sistem ekonomi yang dijalankan berbasis syariah," katanya.

Menurut dia, krisis finansial yang saat ini melanda disebabkan AS yang menggunakan sistem ekonomi kapitalis dengan pihak yang kuat akan terus menekan pihak yang lemah.

"Ketika pasar saham jatuh, maka seluruh sektor ekonomi di negara-negara lain ikut terkena dampaknya, termasuk Indonesia yang sangat bergantung pada AS," katanya.

Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah (Jateng), Djoko Wahyudi, yang juga menjadi pembicara menambahkan, dalam sistem ekonomi berbasis syariah terdapat empat sifat yang lebih diutamakan.

"Empat sifat tersebut adalah kesatuan atau kebersamaan, keseimbangan atau keadilan, kebebasan yang berarti tidak ada paksaan, serta tanggung jawab," katanya. (asa/ant)

No comments: